Penyuluhan Pengenalan Penyakit Rabies Dan Cara Pencegahannya di SMPN Kota Baru Kabupaten TTU
DOI:
https://doi.org/10.58918/ulina.v3i1.283Keywords:
Rabies, Siswa, SMPN, Kota BaruAbstract
Rabies adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang manusia lewat gigitan anjing. Kejadian rabies dapat terjadi di mana saja termasuk Kota Kefamenanu sehingga pemberian informasi mengenai penyakit ini perlu dilakukan untuk setiap kalangan termasuk siswa sekolah. Pemberian informasi ini disajikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat di SMPN Kota Baru pada bulan Mei 2024 dengan 26 peserta. Kegiatan diisi dengan presentasi dan pengisian kuisioner oleh peserta. Pengabdian mengenai rabies telah berhasil menanamkan pemahaman mengenai rabies kepada siswa SMPN Kota Baru dimana persentase jawaban terbesar dari seluruh indikator berada pada nilai 4 dan 5 dengan keterangan setuju dan sangat setuju.
References
I. W. Batan et al., “Penyebaran Penyakit Rabies pada Hewan Secara Spasial di Bali pada Tahun 2008-2011,” J Vet., vol. 15, no. 2, pp. 205–211, 2014.
I. N. Sudarmayasa, I. B. K. Suardana, and I. N. Suartha, “Titer antibodi anjing lokal enam bulan pasca vaksinasi rabies,” Bul. Vet. Udayana, vol. 12, no. 1, pp. 50–54, 2020.
A. Charkazi, N. Behnampour, M. Fathi, A. Esmaeili, H. Shahnazi, and H. Heshmati, “Epidemiology of animal bite in Aq Qala city, northen of Iran,” J. Educ. Health Promot., vol. 2, no. 1, p. 13, 2013.
B. C. P. Constantia, “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gigitan Hewan Penular Rabies di Kelurahan Nonohonis Kota Soe Kabupaten TTS Tahun 2023,” SEHATMAS (Jurnal Ilm. Kesehat. Masyarakat), vol. 3, no. 4, pp. 680–691, 2024, doi: 10.55123/sehatmas.v3i4.3780.
I. S. Walo, C. B. Pajung, and T. Mautang, “Hubungan Pengetahuan Bahaya Rabies Dengan Sikap Pencegahan Pada Masyarakat Pemelihara Anjing Di Perumahan Gowapi Manembo-Nembo,” J. Kesehat. Masy. UNIMA, vol. 3, no. 1, pp. 58–63, 2022.
J. D. Merthayasa, J. Moriani Jacob, N. Neliyani Toelle, and D. Y. J. A. Moenek, “Aspek Pengetahuan Dan Sikap Pemilik Hewan Kesayangan Di Desa Kuaklalo Terhadap Penyakit Rabies,” J. Pengabdi. Kpd. Masy. Nusant., vol. 5, no. 1, pp. 359–365, 2024, doi: 10.55338/jpkmn.v5i1.2724.
M. Z. Yousaf, M. Qasim, S. Zia, M. ur Rehman Khan, U. A. Ashfaq, and S. Khan, “Rabies molecular virology, diagnosis, prevention and treatment,” Virol. J., vol. 9, pp. 1–5, 2012.
I. N. Suartha et al., “Perhatian pemilik anjing dalam mendukung Bali bebas rabies,” Bul. Vet. Udayana, vol. 6, no. 1, pp. 87–91, 2014.
S. Ghosh et al., “Awareness of rabies and response to dog bites in a Bangladesh community,” Vet. Med. Sci., vol. 2, no. 3, pp. 161–169, 2016.
T. A. Putra, I. W. Batan, M. Kardena, and F. M. Siswanto, “The correlation analysis and spreading pattern of rabies cases in dogs and humans in tabanan, bali from 2009–2014,” Proceeding—Kuala Lumpur Int. Agric. For. Plant., 2015.
S. A. Novianti, I. W. Batan, and I. W. Suardana, “Pemetaan dan Analisis Kejadian Rabies di Kabupaten Buleleng Tahun 2010-2016,” Indones. Med. Veterinus, vol. 7, no. 2, 2018.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hernur Yoga Priyambodo, Made Santiari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
